Jumat, 03 Juli 2015

Pelatihan penyusunan LAKIP FKIP Untirta

Anyer,

FKIP menyelenggarakan pelatihan  lakip t 4 Juli tahun 2015. Tujan dari kegiatan ini adalah agar setap jurusan mampu membuat lakip dan nanti pada akhirnya akan tersusun pula lakip fakultas.

Kegiatan yang dihadiri oleh para wakil dekan dan para kajur, berlatih menyusunan lakip.
“kita budayakan setiap tahun dibuatkan lakip agar kinerja bisa terukur” ujar dekan FKIP Dr. Suherman,M.Pd.

Dalam kegiatan ini Dr. Yayat Ruhiyat menyampaikan materi lakip. "Lakip ini dibuat diturunkan dari renja fakultas" diambahkannya juga bahwa fakultas berharap apapun yang dibuat oleh jurusan akan menghasilkan output (yj)

Kamis, 02 Juli 2015

Semester Pendek


Semester pendek akan dilaksanakan tangal 27 juli sd. 22 Agustus 2015. ada dua  jenis kegiatan dalam SP, pertama adalah akselerasi dan kedua adalah remedial. bagi akselerasi SP ditujukan untuk mmepercepat menyelesaikan perkuliahan sedangkan untuk remedial adalah pengulangan perkuliahan bagi mereka yang sebelumnya gagal.

untuk akselerasi boleh diikuti oleh mereka yang memiliki IPK 3.00 sedangkan untuk remedial tidak mempersyaratkan IPK. jumlah sks yang boleh diambil maksimal 10  sks.

kegiatan ini penting untuk diikuti bagi mereka yang ingin menyelesaikan perkliahan secepatnya. tidak hanya itu, kegiatan ini juga berdampak efesiensi biaya kuliah bagi mahasiswa.

Senin, 22 Juni 2015

Siap-siap semester pendek

Akademik,

Semester pendek sebentar lagi akan dimulai. Bagi smahasiswa yg akan ikut SP pelaksanaannya tgl 27 Juli S.d 22 Agustus .msegera hubungi jurusan bersangkutan.
Terima kasih

Rabu, 06 Maret 2013

Bebas Biaya Wisuda

biasanya yang akan wisuda dikenakan biaya, tapi sejak tahun 2013 Rektor untirta mengeluarkan kebijakan untuk membebaskan biaya wisuda alias gratis. Biaya ini dibebankan ke BOPTN. lengkapnya SK itu dapat dilihat di link ini http://www.untirta.ac.id/downlot.php?file=SKRektorWisuda.pdf

Peluncuran SBMPTN

Jakarta—Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2013 direncanakan akan diluncurkan pada 15 Maret 2013 mendatang oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh. SBMPTN 2013 adalah mekanisme seleksi masuk ptn  melalui ujian tertulis dan atau keterampilan yang dilaksanakan secara serentak di 62 PTN.
“Siswa atau masyarakat bisa mengakses informasi terkait SBMPTN mulai 30 April,” kata Humas Panitia SNMPTN Bambang Hermanto di Kemdikbud, Jumat (1/03/2013).
Pendaftaran SBMPTN, kata Bambang, dilakukan secara online seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Peserta yang boleh mengikuti adalah lulusan tahun 2013, 2012, dan 2011.
Bambang mengatakan, daya tampung setiap perguruan tinggi masih dalam pembahasan. Jumlahnya, kata dia, tergantung dari rasio dosen dan mahasiswa, kapasitas ruang kelas dan lain sebagainya. “Harapan Pak Menteri daya tampung pt melalui jalur apapun seleksinya naik 10 persen,” katanya.
Bambang menyebutkan, ada tiga pola penerimaan masuk PTN yaitu SNMPTN, SBMPTN, dan Seleksi Mandiri. Dia menjelaskan, bagi ptn yang hanya menyelenggarakan dua pola yaitu SNMPTN dan SBMPTN saja, komposisi rata-rata nasional penerimaannya 60:40.
Adapun bagi ptn yang menyelenggarakan tiga pola sekaligus, porsinya 50:30:20. “ITB dan UNPAD sejak tahun lalu tidak menyelenggarakan lagi seleksi mandiri,” katanya. (ASW).

Selasa, 05 Maret 2013

KAMPUS: Membuat mimpi semakin nyata



KAMPUS: Membuat mimpi semakin nyata

Oleh: Deni Setiadi

 

Saya lahir pada tanggal 3 oktober 1991, putra ke dua dari 4 bersaudara yang berasal dari sebuah perkampungan kecil di perbatasan Serang-Pandeglang. Ada dua kemungkinan wilayah perbatasan, mereka mendapatkan akses dari setiap daerah yang berbatasan atau terjebak diantara dua daerah. Saya sendiri tinggal pada daerah yang terjebak diantara perbatasan. Cukup sulit akses transportasi umum, hanya sekali angkutan pedesaan melintas, itu pun penuh oleh pedagang yang hendak belanja untuk dijual di kampung masing-masing. Alhasil setiap pagi harus rela bergelantung hingga tiba disekolah SMA. Saya sangat bersyukur meski harus bergelantungan, toh ketika SD dan SMP selalu jalan kaki, bahkan butuh waktu hingga 45 menit untuk tiba di sekolah SMP.  Itu pun harus jalan dengan cepat, karena kalau sampai bersantai-santai tentu harus rela memandang terik mentari yang begitu sehat disetiap paginya. Tepat ditengah lapangan upacara sembari memberikan hormat dan senyuman kepada bendera Indonesia.  Ahhh begitu nasionalismenya saya pada saat itu.

 

Saya akan memperkenalkan tempat penjelajahan ilmu yang telah banyak merubah kearah lebih baik. Saya pertama kali mengenal sekolah di SDN Sukajaya 1,  tidak ada Taman Kanak-kanak  di tahun 1997. Kemudian tahun 2003 melanjutkan sekolah di SMPN 1 Cadasari, semakin jauh jarak yang harus ditempuh dengan berjalan tentunya. Motor masih menjadi barang mewah,  Namun lelah yang dirasakan hilang bersamaan dengan kebersamaan bersama kawan-kawan menapaki setiap jalan secara berbarengan. Saya sendiri sering rindu mengingat kejadian itu, moment langka terjadi untuk jaman sekarang. Selama tiga tahun kami merangkai kata disetiap jalanan hingga kata LULUS memisahkan kami untuk beberapa saat. Saya melanjutkan ke SMAN 1 Pandeglang dengan harapan besar. Sebuah mimpi yang sudah terukir  sejak SMP dalam tulisan kaligrafi bertuliskan “Deni Setiadi, M.Sc”. meski pada saat itu saya belum tahu definisi gelar tersebut. Tapi saya begitu yakin bahwa SMA tersebut akan menunjukkan jalan untuk menggapai cita-citan dan harapan. Lulus SMA saya melanjutkan ke Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) pada Program Study Pendidikan Matematika. Sesuatu hal yang tidak saya inginkan sebelumnya.

 

Saya tidak mau kuliah di Untirta, karena tempatnya yang cukup dekat. Selain itu, teman-teman sekelas semuanya mendaftarkan diri ke kampus-kampus di luar Banten. Tentu saja saya pun ingin kuliah pada kampus yang sudah sangat terkenal dan yang terpenting di luar Banten. Desakkan ibu mengharuskan saya mendaftarkan diri ke Untirta lewat jalur PMDK tidak. Meski pada saat itu saya ingin mendaftar lewat jalur PMDK juga di UPI Bandung. Melihat peluang serta kompetensi yang saya miliki akhirnya mengikuti anjuran Ibu. Alhamdulillan diterima di Untirta sesuai dengan jurusan yang saya tulisakan pada lembar formulir. Sebuah kebanggan bagi keluarga, namun saya masih belum terlalu bahagia karena keinginan kuat kuliah di luar Banten yang terlihat memberikan tantangan berbeda. Saya mencoba ikut seleksi Simak UI dan tes masuk STAN, hasilnya belum diterima.  Pada awal masuk Untirta saya tidak terlalu menikmatinya. Namun selang beberapa minggu merubah semua perasaan saya tentang Untirta. Saya begitu jatuh cinta dengan kata UNTIRTA.

Saya berada pada kelas yang cukup membuat minder, maklumlah semua mahasiswa PMDK di Matematika numpuk dalam satu kelas. Sisanya adalah peserta SNMPTN dengan nilai tertinggi di jurusan matematika. Apalagi melihat beberapa kawan sekelas yang membawa sertifikat bertuliskan “Siswa Terbaik di SMA. . . . .” membuat minder saya masuk ke level tertinggi.  Namu  itu tidak berlangsung lama, saya bisa beradaftasi dengan mereka begitu juga sebaliknya. Mereka sangat ramah dan begitu baik membuat saya sangat betah berlama-lama di kelas.

Pada saat semester 2 ada pengumuman beasiswa Perusahaan Gas Negara (PGN), saya mendaftarkan diri penuh keyakinan akan diterima. Tentu saja hal itu dibarengi dengan proses mendekatkan diri kepada Sang Pencipta melalui Sholat Duha dan Qiyanul Lail. Pengumuman tiba, saya mengucap syukur menjadi bagian penerima beasiswa tersebut. Salah satu modal terbesar saya adalah Indeks Prestasi (IP)  di semester 1 mencapai 3,5. Ini perlu menjadi perhatian buat mahasiswa semester 1 untuk memaksimalkan diri meraih IP tinggi. Bukan berarti harus berorientasi pada nilai, melainkan semester satu kebanyakan mata kuliah pengulangan ketika SMA, masih sangat dasar. Seharusnya bisa memperoleh  IP tinggi. Usahakan untuk tidak terlalu terlena karena menikmati status sebagai mahasiswa. Sehingga saya selalu mengatakan bahwa semester 1 adalah modal terbesar sebelum menjajaki 7 semester selanjutnya.

IP cukup serta mendapatkan beasiswa menjadikan saya percaya diri mengikuti beberapa organisasi. Diantaranya LDK Baabussalam, KAMMI Komisariat Untirta, HIMATIKA, BEM FKIP, TRAS, KAMMI Banten, Kumandang. Bahkan ikut terlibat dalam kepengurusan Ikatan Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Seluruh Indonesia (IMAKIPSI Jawa 1) sebagaia kepala departemen Infokom hingga tahun 2013. Selain itu, saya menjadi konselor muda  dan terlibat disebuah organisasi social tingkat wilayah yaitu GEMPITA (Generasi Muda Pembina Insan Berprestasi). Focus organisasi ini pada penanganan kasus pornografi, pornoaksi, narkoba, dll. Pengalaman organisasi menghantarkan saya dapat menjelajahi beberapa tempat dibelahan Indonesia yang berbeda. Seperti jawa, sumatera maupun Sulawesi dan Nusa tenggara.

Proses perkuliahan saya selama beberapa semester tidak jauh berbeda dengan teman-teman yang lain. Belajar, diskusi, mengerjakan tugas, ujian, bercanda gurau. Namun ketika semester 6 merupakan sebuah momentum perubahan luar biasa pada diri. Saya menemuka sebuah harta yang tidak terhingga. Yaitu sebuah rasa suka terhadap sastra. Ini bermula karena sebuah kompetisi Pekan Seni Mahasiswa Nasional  (PEKSIMINAS XI). Ketika keluar kelas sehabis kuliah, saya melihat  pengumuman bertuliskan “PEKSIMINAS XI Goes to NTB”. Saya adalah orang yang sangat mencintai sebuah kata “jalan-jalan” apalagi bisa gratis. Dalam pengumuman dituliskan beberapa tangkai lomba yang harus diikuti. Diantaranya: monolog, cipta dan baca puisi, tari, vocal group, menyanyi solo, cerpen, dll. Saya sangat tahu diri pada saat itu, hanya ada dua kemungkinan lomba yang bisa diikuti meski belum berpengalaman dikeduanya. Yaitu cipta puisi dan cerpen. Saya berfikir bahwa membuat cerpen lebih sulit dari pada puisi karena jumlah kata  yang disusun jauh lebih banyak. Sehingga ada peluang besar bisa juara disitu, mengingat peserta pasti tidak banyak disbanding puisi. Walaupun saya tidak terlalu berharap bisa menjuarai lomba tersebut apalagi ketika melihat peserta lain yang berasal dari beberapa jurusan termasuk jurusan diksatrasia. Saya yakin bahwa mereka sudah sangat faham dengan ilmu cerpen. Sedang saya baru akan memulai membuat cerpen pertama ketika lomba seleksi PEKSIMINAS XI tingkat kampus.

Pengumuman tiba, saya sendiri tidak bisa hadir. Beberapa kawan mengirim sms kalau saya juara 1 lomba cipta cerpen tingkat kampus. Sebuah kebanggan tersendiri karena cerpen pertama saya langsung mendapatkan reward juara 1. Memperbesar peluang saya bisa ke NTB.  Ternyata saya harus mengikuti seleksi kembali tingkat provinsi agar bisa berangkat kesana. Alhamdulillah tepat di hari seleksi tidak ada peserta dari kampus se-banten yang mendaftar ikut lomba cipta cerpen. Kebetulan pada waktu yang bersamaan, saya tidak bisa ikut seleksi cipta cerpen tingkat provinsi karena harus monitoring evaluasi (monev) di kampus UNJ Jakarta. Ini terkait Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) bidang pengabdian pada masyarakat. Saya dan kawan satu kelompok mendapatkan dana hibah dari Dikti untuk menjalankan program sesuai isi proposal.

 

Seharusnya saya otomatis menjadi wakil Banten untuk bernagkat ke NTB, namun tidak ada kepastian hingga menjelang H-5 pemberangkatan. Pada posisi tersebut saya memperoleh pengumuman kalau lolos KKN Nasional di Bengkulu setelah mengikuti rangkaian seleksi dikampus. Saya sempat bingung memilih KKN Nasional di Bengkulu atau lomba cipta cerpen di NTB. Kebetulan waktunya berbarengan. Hati saya lebih memilih mengikuti lomba cipta cerpen karena secara langsung dapat mengharumkan nama provinsi dan kampus. Namun tidak ada kepastiannya membuat saya ragu. Bahkan isu yang berkembang saya dan beberapa kawan lain tidak jadi diberangkatkan ke NTB.

Ketika tekad serta keyakinan kuat dan dilengkapi dengan sebuah do’a. saya yakin bahwa Allah akan memberikan jalan terbaik untuk hamba-Nya. Beberapa hari sebelum acara pelaksanaan lomba di NTB, saya dihubungi untuk mengikuti rapat di rektorat. Ternyata pengumuman pemberangkatan untuk PEKSIMINAS XI. Langsung saja saya mengundurkan diri utnuk tidak mengikuti KKN Nasional.

“Welcome Lombok” dua kata yang begitu ajaib terpampang jelas di Bandara Internasional Lombok. Saya sudah tidak sabar untuk menjelajahi daerah tersebut. Hingga sempat terlupakan bahwa saya kesana membawa tugas khusus untuk mengikuti lomba CIpta Cerpen. Sehari sebelum pembukaan PEKSIMINAS XI digelar, saya menejlajahi Lombok sendiri, sengaja tidak mau mengajak kawan satu provinsi ataupun panitia pendamping. Modal nekat dan berani membuat saya bisa sampai dengan selamat ke beberapa tempat wisata disana. Masyarakatnya sangat ramah, hingga saya pun tidak segan untuk berinteraksi dengan mereka. Mulai dari memperkenalkan diri, menanyakan tempat wisata hingga bertanya cara agar sampai ke tempat wisata itu dengan menggunakan kendaraan umum. Pantai Senggigi, Batu Layar, Batu Bolong dan beberapa tempat lain bisa saya kunjungi sendiri.

Tiba waktunya perlombaan dimulai, tema cerpen sudah ditentukan ketika technical meeting. Sekitar 28 provinsi ambil bagian dalam perlombaan cerpen ini. saya bersaing dengan mahasiswa yang kebanyakan berasal dari sastra. Adapun dari jurusan non sastra, namun mereka sudah membuat banyak tulisan hingga pernah dibukukan. Sedangkan saya, hanyaketika technical meeting. Sekitar 28 provinsi ambil bagian dalam perlombaan cerpen ini. saya bersaing dengan mahasiswa yang kebanyakan berasal dari sastra. Adapun dari jurusan non sastra, namun mereka sudah membuat banyak tulisan hingga pernah dibukukan. Sedangkan saya, masih sangat awam dengan dunia cerpen.  Akan tetapi, tekad kuat dan percaya diri yang tinggi membuat saya mampu melewati lomba tersebut dengan baik. Hingga tiba pengumuman dan saya meraih juara 1 Lomba Penulisan Cerpen tingkat Nasional pada PEKSIMINAS XI di NTB. Meskipun tidak mendengar pengumuman secara langsung karena pada saat itu beberapa kontingen Banten sudah ada di Bali. Termasuk saya.

Senang, haru, bahagia semua bercampur menjadi satu, saya sedikit menorehkan prestasi untuk Untirta dan Banten. Apresiasi pun berdatangan dari beberapa dosen terutama Pak Firman Venayaksa yang sudah membimbing sampai mendapatkan juara tersebut.  Selanjutnya ucapan selamat dari Rektor, Wakil Rektor, Wakil Dekan, dosen serta beberapa civitas akademika lain disampaikan penuh bangga. Ini menjadi titk puncak motivasi untuk melanjutkan berkarya di bidang sastra. Hingga tulisan ini dibuat sudah beberapa cerpen yang terangkai dari beberapa kata-kata. Ada cerpen yang berhasil masuk dalam antologi cerpen nasional, terbit di media massa dan online, serta masuk menjadi finalis cerpen nasional untuk kompetisi yang berbeda.

 

Pada akhir tulisan ini saya ingin menyampaikan bahwa jurusan kuliah yang kita ambil tidak cukup mempengaruhi hidup kita, melainkan kesungguhan dalam meraih mimpi untuk sebuah tujuan. Namun tidak berarti harus meninggalkan perkuliahan ketika sudah menemukan jalan hidup, karena kuliah adalah bagian dari modal masa depan kita. Selalu percaya bahwa Allah tidak pernah diam ketika hamba-Nya meminta penuh kesungguhan, bahkan ketika kita tidak meminta pun Allah selalu memberikan jalan dan harapan. Keyakinan saya semakin bertambah ketika belum lama bisa menapakkan kaki di bumi Palu, Sulawesi tengah sebagai Delegasi Banten mengikuti Jambore Pemuda Indanesia dan ASEAN. Tidak pernah terpikirkan sebelumnya bisa kesana dan bertemu kawan-kawan se-Indonesia dan ASEAN. Semoga kedepannya bisa menjelajahi bumi Indonesia yang lainnya. Semakin Cinta kepada Allah, Indonesia dan Untirta.

SOP wisuda on line

             
><                

Panduan Pendaftaran


STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP-W01)
PENDAFTARAN WISUDA ONLINE
 
A. RASIONAL
Teknologi Informasi khususnya wisuda adalah bagian tak terpisahkan dalam Sistem Informasi Akademik Untirta dalam penyempurnaan integrasi sistem informasi akademik.
B. CAKUPAN
SOP ini meliputi
  1. Proses pembuatan Surat Keterangan Lulus (SKL)
  2. Proses pembuatan Surat Bebas Pustaka Fakultas dan Pusat
  3. Proses pembuatan Surat Keterangan Tidak Ada Tunggakan
  4. Proses pengetikan biodata dan upload foto secara online
  5. Proses verifikasi data calon wisudawan oleh BAKP
C. TUJUAN
Standard Operating Procedure ini dimaksudkan untuk memenuhi beberapa hal, yaitu:
  1. Perekaman/pendokemntasian data wisudawan (alumni) Untirta dengan lebih akurat dan kontinu.
  2. Mempermudah proses pembuatan buku wisuda
  3. Mempermudah penyediaan informasi IPK Lulusan dan Waktu Studi Lulusan
  4. Mempermudah dan mempersingkat proses pendaftaran wisuda
D. ACUAN
  1. Pedoman Akademik Untirta Tahun 2013
  2. Rapat BAKP 30 Januari 2013
E. KETERANGAN UMUM
Aturan umum terkait pendaftaran wisuda online ini adalah sebagai berikut:
  1. Wisuda jadi 3 gelombang, yaitu Maret, Juli, dan November.
  2. Prinsip wisuda harus bisa mendaftar kapanpun, sepanjang tahun berjalan.
  3. Dalam satu gelombang wisuda, dibatasi oleh:
    a) Kuota wisudawan (kira-kira 850 orang)
    b) Batas akhir pendaftaran wisuda pada gelombang yang dimaksud
F. PROSEDUR
  1. Mahasiswa yang telah sidang mendapatkan Surat Keterangan Lulus  dari Fakultas/Pascasarjana (di dalamnya sudah ada keterangan IPK setelah nilai TA) yang ditandatangani Dekan/WD 1 bagi Fakultas, dan Direktur/Wakil Direktur 1 bagi Pascasarjana.
  2. Mahasiswa mengurus Surat Keterangan Tidak Ada Tunggakan SPP di PNBP Untirta Serang (dulu Dana Masyarakat)
  3. Mahasiswa mengurus Surat Keterangan Bebas Pustaka Fakultas ditandatangani Kepala Perpustakaan/yang berwenang.
  4. Mahasiswa dengan melampirkan Surat Keterangan Bebas Pustaka Fakultas, Jilidan Skripsi, dan CD Softcopy Skripsi mengurus Surat Keterangan Bebas Pustaka Perpustakaan Pusat di Perpustakaan Pusat.
  5. Mahasiswa mengakses wisuda.untirta.ac.id lalu mengisi biodata dan mengupload foto (dengan background warna merah dengan ukuran < 1 MB). Mahasiswa mencetak bukti pendaftaran Online.
  6. Mahasiswa dengan membawa Surat Keterangan Lulus, Surat Keterangan Tidak Ada Tunggakan, Surat Keterangan Bebas Pustaka Pusat, Bukti Pendaftaran Online, Fotocopy Ijazah Terakhir dan Foto 3x4 (2 lembar) ke BAKP untuk melakukan verifikasi data dan verifikasi pendaftaran wisuda (disini baru verifikasi masuk Gelombang Wisuda keberapa). Lalu mahasiswa akan mendapatkan Bukti Peserta Wisuda yang ditandatangani Petugas BAKP dan di-stempel.
  7. Mahasiswa mengikuti wisuda sesuai yang terdaftar di Gelombang Wisuda.
 
Flow Chart
 Ketentuan Pas Foto:
1. Pas foto Berwarna 3x4 (background merah, 1 lembar), Pas Photo Hitam Putih 4x6 (2 lembar) dan Hitam Putih 3x4 (3 lembar).
2. Foto memakai Jas Hitam, Kemeja Putih, dan Berdasi (bagi Laki-Laki), dan memakai Blazer Hitam, dan Kemeja Putih (bagi Perempuan)
3. Tidak menggunakan Kacamata
4. Foto dicetak (afdruk) dengan menggunakan kertas DOVE.
5. Pas Foto menghadap ke depan
 
Surat Pernyataan Wisudawan: